Vektor Penyebab DBD Semakin Sulit Diberantas

Berbagai upaya masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk terus dimaksimalkan, program peduli 3M Plus juga terus dipromosikan. Namun kegiatan ini jarang dilaksanakan secara pribadi, kebanyakan dilaksanakan oleh warga RT. Itupun  pelaksanaah hanya dalam periode 2 minggu sekali.
Nyamuk aedes aegypty menginfeksi penderita
Nyamuk aedes aegypty menginfeksi penderita


Menurut Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman (UKPHP) dari Institut Pertanian Bogo (IPB), Prof. Drh. Upik Kesumawati dalam diskusi “Lengkapi Langkah Perlindungan 3M Plus Agar si Kecil Bebas Main Tanpa Nyamuk” menuturkan, “Hal ini yang membuat nyamuk Aedes aegypti masih marak dan menyebar kemana-mana”. Menurutnya, “Manusianya itu yang malas, Saya rasa permasalahannya dari dulu seperti itu”.
Berdasarkan penelitian, nyamuk Aedes aegypti telah mengalami perubahan perilaku adaptif. Jika sebelumnya vektor penyebab DBD ini lebih aktif menghisap di siang hari, kini semakin aktif menghisap darah di malam hari. Perkembangan nyamuk initerjadi tak hanya di tempat yang berpopulasi, tetapi juga bertelur di air yang jernih. Sehingga dengan mudah jentik-jentik ditemui di bak kamar mandi.
Ketika nyamuk ini tumbuh dewasa, Aedes aegypti lebih senang hidup di dalam ruangan serta membutuhkan daram manusia untuk membantu perkembangan telurnya, yang kita sebut sebagai jentik.
Penularan DBD dapat terjadi jika di dalam nyamuk vektor ini terdapat virus Dengue, yang diperoleh ketika menghisap darah dari tubuh penderita DBD, kemudian menghisap darah orang lain yang sehat.
Penggunaan lotion anti nyamuk maupun minyak telon, serta kelambu tidur juga dianjurkan guna mencegah gigitan nyamuk.