Gangguan game atau dalam dunia kesehatan disebut gaming disorder disease merupakan suatu pola perilaku game, yang ditandai dengan adanya gangguan kontrol atas penggunaan game. Penderita kecanduan game ini mempunyai prioritas yang tinggi terhadap penggunaan game sebagai pengisi kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat melakukbna kegiatan lain, fikirannya terus dalam bayang-bayang game.
Beberapa pecandu game juga diiringi dengan gerakan tangan, kepala ataupun bagian tubuh yang lain seolah sedang menghadapi suatu permainan. Hampir setiap yang dilakukan tanpa adanya kontrol dan kendali dari pecandu. kalau dibilang sih hampir mirip dengan kecanduan narkoba, dimana ketika pengguna narkoba kehabisan bekal untuk membuatnya sakau, lantas dia berusaha mencari bahan-bahan yang dapat menjadikannya sakau. terlebih ada yang sampai melukai anggota tubuhnya demi menikmati aroma darah yang sudah terkompilasi dengan bahan narkotika.
Dalam klasifikasi penyakit internasional (ICD) edisi revisi, Badan kesehatan Dunia/ WHO menyebutkan bahwa kecanduan permainan (game) ini sebagai suatu gangguan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi penyakit sehingga ada upaya dari berbagai pihak untuk dapat melakukan riset guna mengembangkan dan mencarikan upaya penyembuhan bagi pecandu game.
Bagi pemilik buah hati perlu kiranya membatasi anak dalam menghabiskan waktunya. Jangan sampai sebagian besar waktu dihabiskan untuk menyelesaikan suatu permainan (game). Penggunaan gadget dan perangkat game lain seperti laptop, Play Station serta yang lainnya juga harus diperhatikan. bagi orang tua perlu juga melakukan pengawasan terhadap perubahan kesehatan baik fisik maupun psikis serta aspek perilaku sosial yang dapat berimbas dari penggunaan game secara berlebihan.
Beberapa pecandu game dapat mengalami kehilangan nafsu makan, hal ini dapat juga berlanjut hingga terjadinya penyakit maag atau sering disebut sebagai gastritis. Pada tingkat yang lebih parah, pecandu game dapat mengalami gejala yang jauh lebih parah. Gejala tersebut dapat berupa Anggota tubuh seperti tangan, mata, dan kaki seolah sedang memainkan game, padahal tidak sedang memegang gadget dan permainan lain. Gerakan yang terjadi berupa gerakan spontan dibawah sadar.
Meskipun tidak banyak pecandu game yang berujung dengan game disorder, perhatian orang tua, pendidik dan lainnya sangat perlu mengontrol waktu penggunaan game. Ajarkan kepada mereka hal lain yang jauh lebih bermanfaat dengan tanpa harus menghakimi bahwa game penyebab penyakit.
Semoga bermanfaat.