Halo Sobat Sahabat Sehat😊, taukah tumbuhan adas
yang sering kita temui di pekarangan rumah kita memiliki kandungan yang jika
kita gunakan untuk lotion bisa untuk menolak nyamuk penyebar penyakit demam
berdarah? Terus apa itu penyakit demam berdarah? Bagaimana penularannya? Yuk
simak artikel di bawah ini!
Yap, kasus demam berdarah di Indonesia memang
sudah cukup lama membuat kekawatiran di masyarakat. Bagaimana tidak melihat
dari data Kemenkes RI hingga tanggal 03 Februari 2019 sudah sebanyak 16.692
kasus dengan 169 orang meninggal dunia dan kasus terbanyak ada di wilayah Jawa
Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus
yang bernama Flavivirus, virus ini menggunakan vektor nyamuk Aedes
aegypti untuk penyebarannya. Sedangkan nyamuk A. aegypti memilik sifat
antrofilik yang mana lebih menyukai darah manusia dari pada darah hewan.
Hal ini merupakan salah satu faktor meningkatnya penderita demam berdarah pada
manusia.
Nyamuk yang sering menggigit kita dalah nyamuk
betina, mengapa kok hanya nyamuk betina saja yang membutuhkan darah? Apakah nyamuk
jantan tidak membutuhkan darah? Anggapan kita awalnya semua nyamuk memakan
darah untuk nutrisinya, kenyataannya ternyata yang sering membuat jengkel kita
itu adalah nyamuk betina. Mengapa kok demikian? Karena nyamuk betina memerlukan
darah untuk merangsang pembentukan dan pematangan telur mereka, sedangkan si
pejantan tidak membutuhkan.
Pada Nyamuk Aedes aegypti yang sudah
terinfeksi oleh virus kemampuannya dalam menghisap darah sangat berkurang dan
akibatnya si nyamuk tadi akan berusaha berulang-ulang untuk memasukkan alat
penusuknya (probosic) ke dalam pori-pori kita dan akan kesulitan dalam
menghisap darah, sehingga si nyamuk akan berpindah dari satu orang ke orang lain
dengan tusukan yang berulang-ulang. Akhirnya resiko penularan virus menjadi
semakin besar pula.
Sebegitu meresahkannya penyakit ini membuat
manusia membuat cara-cara untuk mengendalikan nyamuk berdarah ini. Salah satunya
dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti insektisida berbahan aktif DEET,
DDP, malathion, parathion dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut bukan berarti
tanpa efek samping, penggunaannya yang secara terus menerus berdampak buruk
terhadap kesehatan manusia, bahkan membuat si nyamuk resisten yang artinya
nyamuk akan kebal dan penggunaannya membutuhkan dosis yang lebih tinggi.
Trus kita harus bagaimana?
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Balai
Penelitian tanaman obat dan aromatik bersama balai besar pengkajian dan
pengembangan teknologi pertanian, membuat lotion yang bahan aktifnya berasal
dari minyak atsiri tanaman adas (Foeniculum vulgare) untuk mengendalikan
nyamuk demam berdarah. Dalam penelitian ini dilakukan dua pengujian yaitu uji organoleptic
dan uji viskositas. Hasilnya walaupun belum setinggi keefektifannya dari pada
lotion yang berbahan kimia sintetik yang beredar di pasaran, lotion anti nyamuk
yang berasal dari bahan alami lebih unggul dalam keamanan dan kesehatan bagi
penggunanya. Lotion yang beredar dipasaran semua menggunakan bahan aktif DEET
dimana bahan aktif ini bersifat racun dan membahayakan bagi pengguna terlebih
bagi anak-anak apabila penggunaannya kurang tepat.
Tumbuhan adas sebenarnya merupakan tanaman yang
penggunaanya dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, lalapan, obat herbal
tradisional,dam juga sebagai bahan obat gosok untuk masuk angin. Tanaman ini
banyak tumbuh di dataran tinggi, baik dibudidayakan maupun tumbuh liar atau
mungkin hanya ditaman di pinggiran sebagai tanaman pelengkap dengan tidak
memerlukan pemeliharaan yang intensif.
Nah, bagaimana sobat Sahabat Sehat, tertarik
membudidayakan tanaman adas? Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian ya, dan
ketemu di artikel selanjutnya…. Bye bye >0<
Sumber:
POTENSI ADAS (Foeniculum vulgare)
SEBAGAI BAHAN AKTIF LOTION ANTI NYAMUK DEMAM BERDARAH ( Aedes aegypti )
Agus Kardinan dari Balai Penelitian Tanaman
Obat dan Aromatik dan Azmi Dhalimi dari Balai
Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111